Anda tentu sudah paham bahwa menurut para perencana keuangan, besaran cicilan Kredit Pemilikan Rumah (KPR), maksimal 30% dari penghasillan bulanan. Ini artinya, Anda harus berhemat sebesar 30% setiap bulan sampai cicilan selesai. Lamanya bisa sampai lima belas tahun. Dan itu tentu bukan hal mudah.

Namun, untuk memiliki rumah yang harganya semakin naik, Anda harus mau mengambil momentum dan sedikit berkorban.

Saat ini dinilai sebagai saat yang tepat karena beberapa developer muslim yang tergabung dalam APSI (Asosiasi Property Syariah Indonesia) tengah menggalakkan kemudahan pemilikan rumah saat bunga bank dan denda cicilan banyak menjerat masyarakat yang sedang mengalami kesulitan ekonomi.
Salah satunya adalah dengan menghilangkan biaya asuransi rumah, denda cicilan dan juga cicilan tanpa bunga dikarenakan semua itu termasuk akad transaksi RIBA yang mengandung gharar (judi) dan mengambil manfaat (Denda dan bunga) dalam transaksi utang piutang. Semua itu merugikan pihak konsumen dan tidak mengandung keberkahan jual beli.
Anda tidak berdosa jika tidak memiliki rumah. Namun Anda akan berdosa jika membeli rumah dengan cara RIBA.
Bahkan untuk rumah yang sudah di cicil beberapa waktu dan mengalami masalah pembayaran, tidak akan di sita melainkan akan di bantu kan di jual atau over kredit dengan akad perjanjian jual beli yang masih sama.
Melihat ragam peluang yang bisa Anda manfaatkan untuk memiliki rumah pribadi, coba cek sembilan hal berikut. Jika memenuhi tiga atau empat di antaranya, dapat memberikan indikasi bahwa Anda siap untuk mulai mengajukan cicilan KPR Syariah tanpa riba ini.
Anda tidak punya hutang
Ini adalah komitmen keuangan yang utama jika Anda hendak mengajukan KPR syariah. Pastikan saat ini Anda tidak punya pinjaman atau hutang dengan pihak manapun agar aliran dana bulanan Anda tidak terganggu.

Anda punya tabungan untuk keperluan mendadak
Mungkin jumlahnya tidak seberapa, namun tabungan ini harus tetap Anda miliki dan ditambah terus nominalnya setiap bulan. Sehingga bila sewaktu-waktu ada pengeluaran tak terduga, Anda sudah punya simpanan.

Anda punya tabungan uang muka
Minimal uang muka yang harus diajukan adalah sekitar 20 persen dari harga jual rumah. Namun kondisi di lapangan, nilainya bervariasi antara 10-30 persen tergantung penawaran setiap perumahan. Dengan jumlah yang minim tersebut, tidak ada kata terlambat untuk menabung uang muka.
Anda punya kondisi keuangan yang sehat
Umumnya pihak developer akan melakukan riset keuangan dan memeriksa apakah Anda punya utang kepada pihak lain atau tidak.

Punya alat perkakas rumah dan dapat melakukan perbaikan rumah skala kecil
Meski terlihat sepele tapi keterampilan ini sangat penting jika Anda memiliki rumah sendiri. Perbaikan seperti genteng atau tembok bocor mestinya menjadi pengetahuan yang Anda kuasai di luar kepala. Ini demi penghematan bujet bulanan.

Kontrakan saat ini tidak sesuai dengan kebutuhan Anda
Misalnya jika saat ini tempat tinggal Anda tinggal di kontrakan petak dan sudah menikah, tak ada salahnya pindah ke rumah subsidi. Meski lebih jauh dari pusat kota, Anda bisa membangun kehidupan pribadi yang lebih nyaman di sana.

Membeli adalah pertimbangan yang lebih baik ketimbang menyewa
Jika lokasi rumah incaran Anda punya harga yang miring dengan prospek kenaikan harga yang menjanjikan, tak perlu ragu untuk mulai mengalihkan uang sewa menjadi uang cicilan rumah.

Menyukai tinggal di daerah tersebut dan betah tinggal setidaknya lima tahun ke depan
Masalah sebagian besar pengontrak adalah kebiasaan pindah rumah yang membuatnya tidak nyaman untuk tinggal dalam jangka waktu panjang. Tapi jika Anda sudah merasa nyaman tinggal disana minimal lima tahun, maka keputusan cicilan KPR bisa jadi pilihan yang pas.

Anda ingin bebas mendekorasi rumah sesuai selera
Rumah kontrak umumnya tak bisa diubah-ubah sesuai selera. Mulai dari warna cat dan interior dinding dibiarkan saja kosong dan terlihat membosankan. Jika punya hunian sendiri, Anda bisa bebas berkreasi.
*Tulisan ini di sadur dari berbagai sumber.